Kamis, 25 Juni 2009

Monoculture dan multiculture sistem Ti

Monoculture dan Multiculture dalam dunia lebih banyak berkaitan dengan software system, dimana dalam sebuah sistem tertanam software yang memiliki tipe yang sama. Monoculture sendiri meminjam istilah dari bidang pertanian dimana dalam bidang pertanian monoculture merupakan sebuah gambaran dimana sebuah lahan pertanian memiliki jenis tumbuhan yang sama dalam satu wilayah atau satu area.

Dalam dunia TI monoculture menggambarkan sebuah sistem atau komunitas dari PCs dengan software yang sama (all running identical software). Menurut Dan Geer dalam white paper yang ia tulis mengatakan bahwa sebuah sistem yang menggunakan monoculture lebih rentan terhadap sebuah gangguan serta memiliki
vulnerabilities yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem yang menggunakan multiculture. Angelos dan Vassilis berpendapat bahwa sebuah software system dengan monoculture sering berbagi common vulnerabilities sehinggga mengakibatkan sistem untuk diserang bahkan dihancurkan oleh seorang hacker hanya dengan terhubung dengan salah satu komputer dalam sistem tersebut.

MY Opinion:
Menurut saya monoculture system ini tidak selamanya “jelek”, karena pada monoculture system memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah kemudahan dalam perawatan, tidak membutuhkan tenaga administrator yang berlebih (lebih dari 2 petugas admin), serta lebih mudah dalam pengawasan.
Tidak hanya dari sisi kemudahan dalam perawatan serta kemudahan dalam melakukan management saja yang menyebabkan monoculture system masih menjadi primadona dalam security system, melainkan mindset sebagain besar dari tenaga administrator kita lebih “senang” one system, one maintenance, one admin. Nah sekarang jika saya diberi sebuah “tugas besar” sebagai the great admin maka saya akan mengatakan INDONESIA MEMILIH : MULTICULTURE SYSTEM, why??? Of course security guys.

Menggunakan multicultur system sebenarnya sebuah pilihan yang tepat, karena dengan sistem ini kita lebih mudah dalam melakukan pengidentifikasian jika ada sebuah sistem yang “ngambek” karena kita telah melakukan pengidentifikasian sebelumnya terhadap masing-masing sistem dalam komunitas PCs kita. Not only
about security, penggunaan multiculture system ini juga memberi kenyamanan terhadap pekerjaan kita dalam hal pengamanan data, hal ini disebabkan perbedaan sistem yang ada sehingga rekan-rekan hacker sedikit pusing (hi..hi.. sory guys jangan tersinggung ya..).

Akhir dari opini saya terhadap sistem ini adalah segera ubah mindset kita terlebih rekan-rekan administrator, ayo segera ubah sistem security anda dengan menggunakan multiculture system agar rekan-rekan lebih menikmati tugas anda sebagai admin, jika tidak AWAS… SAYA AKAN MENCURI DATA ANDA, JADI WASPADALH..WASPADALAH!!, terimakasih Wassalam.

sumber:
1. http://www.wired.com/politics/security/news/2004/02/62307. Diakases tanggal 23-6-2009.
2. http://www1.cs.columbia.edu/~angelos/Papers/monocultures.pdf. Diakses tanggal 24-6-2009.
3. http://www.cs.cornell.edu/fbs/publications/IEEEspMonoculture.pdf. Diakses tanggal 24-6-2009.
4. Http://www.cosic.esat.kuleuven.be/wissec2006/papers/5.pdf. Diaskses tanggal 24-6-2009.

Arief fahrozy febrianto – 23208322
MDGT – STEI
Email: arief.fahrozy@gmail.com
Site: http://ariefedugame.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar